BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat
memprihatinkan. Mulai dari merokok, pergaulan bebas, sampai ke
tingkat yang lebih parah seperti tawuran bahkan membentuk suatu geng yang yang
kita kenal sebagai geng motor.
Awalnya geng motor hanya perkumpulan anak-anak
remaja yang hobi ngebut-ngebutan dengan motor, baik siang maupun malam hari.
Mereka melakukan balapan motor alias trek-trekan di jalanan umum. Namun
akhir-akhir ini geng motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi brutal geng
motor menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk anggota geng itu
sendiri.
1.3 Perumusan
Masalah
1. Apakah
geng motor itu ?
2. Faktor
penyebab remaja terlibat dalam geng motor?
3. Bagaimana terbentuknya
Geng Motor?
4. Senjata
apa yang digunakan dalam aksi kejahatan geng motor ?
5. Permasalahan
apa saja yang ditimbulakan dengan adanya geng motor?
6. Bagaimana
tanggapan masyarakat mengenai aksi kebrutalan geng motor tersebut?
7. Upaya apa yang dilakukan untuk memerangi
teror geng motor liar yang makin meresahkan masyarakat akhir-akhir ini?
1.4 Tujuan dan Manfaat
Penulisan
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar serta bertujuan untuk berbagi
pengetahuan yang di dapat dari pembuatan makalah ini tentang geng motor
terhadap pembaca.
Tentunya karya tulis ini
memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
a. Penulis
bisa lebih mengetahui kebrutalan anak remaja yang mengikuti geng motor beserta
hal lainnya mengenai geng motor.
b. Makalah
ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah wawasan dan
pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat akan dampak yang
diberikan oleh geng motor di Indonesia saat ini.
1.5 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini
adalah Metode Study Referensi yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari
dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa
buku maupun informasi di internet. Dalam metode yang penulis lakukan, penulis
mengumpulkan berbagai referensi yang tepat dengan permasalahan yang terkait,
sumbernya di dapat dari dari internet.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Kriminalitas atau tindak kriminal merupakan
segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.Pelaku
kriminalitas disebut seorang kriminal.Biasanya yang dianggap kriminal adalah
seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris.Walaupun begitu kategoriterakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal
karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.
Selama kesalahan seorang kriminal belum
ditetapkan oleh seorang hakim,
maka orang ini disebut seorang terdakwa.Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara
hukum yaitu seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti.Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah
oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau
narapidana.
Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa
pandangan mengenai perbuatan apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan.
Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan
dalam kriminologi yang dipandang secara sosiologis.
Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan
sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku
dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan
merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain
terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial
dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi
informal, dan reaksi non-formal.
Sebab – sebab Kriminalitas :
1.
Pertentangan dan
persaingan kebudayaan
2.
Perbedaan ideologi
politik
3.
Kepadatan dan komposisi
penduduk
4.
Perbedaan distribusi
kebudayaan
5.
Perbedaan kekayaan dan
pendapatan
6.
Mentalitas yang labil
Akibat Tindakan Kriminalitas :
1.
Merugikan pihak lain baik
material maupun non material
2.
Merugikan masyarakat
secara keseluruhan
3.
Merugikan negara
4.
Menggangu stabilitas
keamanan masyarakat.
Solusi Kriminalitas :
1.
Mengenakan sanksi hukum
yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas tanpa pandang bulu atau
derajat
2.
Mengaktifkan peran serta
orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak
3.
Selektif terhadap budaya
asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya bangsa sendiri
4.
Menjaga kelestarian dan
kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan
multi kultural, seperti sekolah, pengajian dan organisasi masyarakat
Adapun tipe atau jenis-jenis menurut penggolongan para ahlinya
adalah sebagai berikut :
1.
Penjahat dari
kecendrungan (bukan karena bakat).
2.
Penjahat karena kelemahan
(karena kelemahan jiwa sehingga sulit menghindarkan diri untuk tidak berbuat).
3.
Penjahat karena hawa
nafsu yang berlebihan dan putus asa.
Tindakan kriminal ada yang bersifat sembunyi-
sembunyi dan ada juga yang terang-terangan.Kriminalitas masih menjadi satu
kesatuan dengan kemiskinan, setelah diperhatikan kemiskinan tidak hanya miskin
harta tetapi juga miskin ilmu, miskin harga diri, miskin hati dan banyak
lainnya.Jika kejahatan meningkat itu adalah salah satu faktor dari pengangguran
yang ada karena para pengangguran memiliki banyak waktu kosong selain itu juga
kesenjangan ekonomi yang terlihat jelas pada sekarang ini sehingga mereka para
pengangguran merasa tidak adil dan berfikir untuk melakukan tindak
kriminalitas.Selain itu perubahan sosial yang ada merupakan salah satu pemicu
tindak kriminalitas.
Selain itu kriminalitas juga identik dengan
dunia remaja yang serba ingin tahu dan ingin mencoba hal – hal yang baru. Dapat
saya jelaskan seperti ini : Salah satu problem pokok yang dihadapi oleh kota
besar, dan kota-kota lainnya tanpa menutup kemungkinan terjadi di pedesaan,
adalah kriminalitas di kalangan remaja.
Dalam berbagai acara liputan kriminal di
televisi misalnya, hampir setiap hari selalu ada berita mengenai tindak
kriminalitas di kalangan remaja.Hal ini cukup meresahkan, dan fenomena ini
terus berkembang di masyarakat.Tentu saja tindakan kriminal yang dilakukan oleh
remaja sangat bervariasi, terutama dengan kehadiran geng-geng motor yang sangat
meresahkan masyarakat yang menjadi salah satu wadah sebagai watak kebringasan
remaja yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu linatas, penjarahan,
pemerkosaan bahkan sampai pada pembunuhan.
Tindak kriminalitas yang terjadi di kalangan
remaja dianggap kian meresahkan publik.Hal ini bahkan diperparah dengan tidak
mampunya institusi sekolah dan kepolisian untuk mengurangi angka kriminalitas
di kalangan remaja tersebut.Kenakalan remaja yang terjadi di berbagai wilayah
di Indonesia, dan dunia pada umumnya, dapat dikategorikan sebagai sebuah bentuk
perilaku menyimpang di masyarakat.Tentu saja fenomena ini dapat dijelaskan
dalam tataran ilmu sosial, hanya saja untuk mencari suatu teori yang relevan yang
dapat menjelaskan dengan baik mengenai kenakalan remaja dibutuhkan kejelian
tersendiri.
Kenakalan remaja dapat diidentifikasikan sebagai
bentuk penyimpangan yang terjadi di masyarakat, dan dengan identifikasi ini
maka kenakalan remaja dapat dijelaskan dalam tataran ilmu- ilmu social.
Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja
berupa tindakan kriminal membuat kita berpikir ulang mengenai integrasi dalam
masyarakat.Dipandang menjadi tertuduh utama, sebagaimana yang dituduhkan dalam
media massa, kenakalan remaja berupa tindak kriminal justru memberikan pengaruh
yang besar dalam masyarakat, meskipun pengaruh mereka tidaklah diinginkan (unintended).
Adanya kriminalitas di kalangan remaja pun mendorong kita bertanya penyebab
terjadinya tindakan tersebut.
Salah satu tuduhan mengenai tingginya angka
kriminalitas remaja atau lebih tepatnya kenakalan remaja adalah tidak
berfungsinya kelurga dan/atau ketidakberfungsian sosial masyarakat.Keluarga di
anggap gagal dalam mendidik remaja sehingga menyebabkan mereka melakukan
tindakan penyimpangan yang berujung dengan diberikannya sanksi sosial oleh
masyarakat.Alih-alih tertib, sanksi yang diberikan justru menjadikan remaja
menjadi lebih sulit diatur.Dan hal ini pula yang menyebabkan masyarakat di
anggap gagal dalam melakukan tindakan pencegahan atas terjadinya perilaku
menyimpang tersebut.Keluarga memegang peranan yang penting, dan hal ini diakui
oleh banyak pihak.
Keluarga merupakan elemen penting dalam
melakukan sosialisasi nilai, norma, dan tujuan-tujuan yang disepakati dalam
masyarakat, dan tingginya angka kriminalitas remaja sebagai konsekuensi dari
tidak berjalannya aturan dan norma yang berlaku di masyarakat dianggap sebagai
kesalahan keluarga. Jika melihat dari sisi teoritis, tentu saja bukan hanya
keluarga yang dipersalahkan, masyarakat pun dapat dipersalahkan dengan tidak
ditegakkan aturan secara ketat atau membantu sosialisasi norma dan tujuan dalam
masyarakat.
Salah satu faktor lainnya yang juga harus
diperhatikan adalah peer group remaja tersebut. Teman sepermainan memegang
peran penting dalam meningkatnya angka kriminalitas di kalangan
remaja.Sebagaimana yang dikatakan oleh Sutherland, bahwa tindakan kriminal
bukan lah sesuatu yang alamiah namun dipelajari, hal ini lah yang menyebabkan
pentingnya untuk melihat teman sepermainan remaja tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Geng
Motor
Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta
motor yang gemar kebut-kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai.
Perlu dibedakan antara geng motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya
mengusung merek tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat
organisasi formal, seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter(kelompok
pecinta Vesva), kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio.
Ada jugaBrotherhood kelompok pecinta motor besar tua. Tapi kalau
soal aksi jalanan, semuanya sama saja. Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja
jalanan, tak mau didahului, apalagi disalip oleh pengendara lain.
Sekarang geng-geng motor sudah berada dalam
taraf berbahaya, tak segan mereka tawuran dan tak merasa berdosa para geng
tersebut membunuh. Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :
1. Kebanyakan
anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm, sepatu dan
jaket.
2. Membawa
senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti samurai,
badik hingga bom Molotov.
3. Biasanya
hanya muncul pada malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang serta
berisik.
4. Jauh dari
kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti sunatan masal
atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh masal.
5. Anggotanya
lebih banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok, penjudi dan hobi
membunuh, sekalipuntidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut dan wanita
yang mengikuti geng motor biasanya hanya dijadikan budak nafsu lelaki masal.
6. Motor yang
mereka gunakan tidak memiliki spion, sein, hingga lampu utama. Yang penting
untuk mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang lewat.
7. Visi dan
misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi geng terseram
diantara geng motor lainnya hingga sering terjadi tawuran diatas motor.
8. Tidak
terdaftar di kepolisian atau masyarakat setempat.
9. Kalau
nongkrong, lebih suka ditempat yang jauh dari kata terang. Lebih memilih tempat
sepi, gelap dan berbau busuk.
10. Kalau pelantikan anak baru
biasanya bermain fisik, diperintah untuk berkelahi dan minum minuman keras
samapi muntah.
Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng
motor yang berkedok club motor. Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan
berkendaraan namun arogan, anarkis dan egois kalau dijalan serta tak segan
mereka membuat rusuh bila merasa diganggu. Selama AD/ART mereka jelas dan
terdaftar dipihak kepolisian, club motor tidak bakal berubah menjadi geng
motor.
3.2 Faktor Penyebab Remaja
Terlibat dalam Geng Motor
Tentunya sangat banyak faktor penyebab remaja
terjerumus ke dalam kawanan geng motor. Namun, salah satu penyebab utama
mengapa remaja memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya perhatian
dan kasih sayang orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu sibuknya
kedua orang tua mereka dengan pekerjaan, sehingga perhatian dan kasih sayang
kepada anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk materi saja. Padahal materi
tidak dapat mengganti dahaga mereka akan kasih sayang dan perhatian orang tua.
Pada dasarnya setiap orang menginginkan
pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang dari lingkungannya, khususnya
dari orang tua atau keluarganya, karena secara alamiah orang tua dan keluarga
memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, dan
kasih sayang tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya
di tempat lain. Salah satu tempat yang paling mudah mereka temukan untuk
mendapatkan pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman sebayanya. Sayangnya,
kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak broken home tersebut
sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan eksistensinya.
Faktor lain yang juga ikut berperan menjadi
alasan mengapa remaja saat ini memilih bergabung dengan geng motor adalah
kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara
positif.
Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan
dengan kecepatan tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat
jarang digelar.Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain
dapat memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena
sarana aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum yang berpotensi
mencelakakan dirinya dan orang lain.
3.3 Terbentuknya Geng Motor
Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor,
kemudian berubah jadi geng yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di
jalanan, mereka membentuk gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman
demi menancapkan identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan, dan tawuran
adalah upaya dalam pencarian identitas mereka.Selama ini banyak anggota
geng motor itu dari kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan menggunakan berbagai jenis motor. Mereka
berkeliaran di malam hari sekitar pukul 23.00 sampai 03.00, dan melakukan
berbagai keonaran, penganiayaan dan kejahatan lainnya, bahkan sampai membunuh.
Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan
gejala watak keberingasan anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend
mode yang sedang berlangsung saat itu.Aksi brutal itu perlu
diredam.Mulanya berbuat jahat dari yang ringan seperti bolos sekolah, lama-lama
mencuri, merampok dan membunuh. Lumrahnya jika sudah berani jahat ada indikasi
mereka mengkonsumsi narkoba.
Begitu pun membenci dan melawan orang tua.Mereka
sadar karena masih sekolah sumber keuangan ada di orang tua.Oleh karenanya,
jika orang tua tak memberi uang cukup, mereka terpaksa membenci dan mengancam
orangtuanya sendiri. Sedang aksi kejahatan berupa perampasan dan perampokan,
merupakan jalan lain untuk mendapatkan penghasilan.
Salah satu sebab kebrutalan adalah selain dekat
dengan minuman keras, anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan
terlarang. Bahkan, ada satu geng motor yang ketua dan anggotanya merupakan pengedar
dan pengguna obat-obatan.
Mereka ingin diakui keberadaannya.Tapi ada juga
yang asal mulanya hanya karena senang kebut-kebutan.Penyebab tawuran antar geng
motor meliputi banyak hal yang bisa menjadi pemicunya. Mulai dari masalah
rebutan wanita, daerah kekuasaan, hingga wilayah pemasaran obat-obatan. Seperti
disebutkan tadi, tidak sedikit anggota geng motor yang terlibat dalam
perdagangan narkoba.
Banyak anggota geng motor yang tak begitu takut
dengan aparat. Sebab tak sedikit pula anggota geng motor yang punya beking kuat
di polisi sendiri. Jumlah anggota geng di Indonesia kini semakin banyak. Sebab
jumlah motor semakin banyak serta kian teraturnya organisasi geng motor. Di
tiap wilayah mereka selalu mempunyai pemimpin. Kalau motor hilang dirampas geng
musuh atau polisi, mereka tidakakan rugi. Karena rata-rata mereka memiliki
motor itu dari hasil menjambret atau meminjam motor, Anggota geng sebagian
besar adalah remaja tanggung atau masih duduk di bangku SMU. Mereka belum
mempunyai penghasilan sendiri.Karena itulah mereka sering melakukan kejahatan
agar bisa membeli obat-obatan tersebut.
3.4 Senjata yang
Digunakan dalam Aksi Kejahatan Geng Motor
Untuk mendukung aksi geng motor, Samurai, jenis
golok berukuran panjang yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang,
menjadi senjata khas mereka.Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa
dipamerkan pada saat konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke
jalanan hingga memercikan cahaya api.
Senjata lainnya yang biasa digunakan yakni
golok, stik soft ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol. Tidak tahu
pasti siapa yang menggunakan senjata api, namun dari penuturan sebagian anggota
geng, semuanya pernah melihat teman satu gengnya menggenggam pistol atau
malahan diancam dengan pistol.
3.5 Permasalahan
yang Ditimbulkan oleh Geng Motor
Tindakan yang dilakukan geng motor belakangan
ini kian meresahkan warga. Geng motor kini memang menjadi salah satu perhatian
utama pihak berwenang karena tindakan mereka kian berani. Selain meminta korban
sesama anggota geng, tindakan mereka juga mengambil korban masyarakat biasa.Tak
salah jika masyarakat menyebut geng-geng motor tersebut tidak berbeda dengan
perampok atau pencuri.Tindak kejahatan yang dilakukan sebagian besar perampasan
barang berharga milik korban, seperti uang, HP, dompet, hingga motor.
Dalam aksinya, mereka tak segan-segan menganiaya
korban. Jika geng motor tersebut tidak diantispasi sejak dini, dikhawatirkan
kelompok-kelompok tersebut bisa kian besar menjadi sebuah jaringan kriminal
terorganisisasi. Indikasi itu mulai muncul dengan tindak penganiayaan yang
dilakukan oleh anggota geng motor akir-akir ini. Kalau geng motor brutal itu
tidak segera dibubarkan maka akan sangat membahayakan karena terdapat
solidaritas sempit yang telah didoktrinkan kepada setiap anggota geng motor
tersebut, sehingga mengarah pada tindakan kriminal.
3.6 Tanggapan Masyarakat
Terhadap Aksi Kebrutalan Geng Motor
Keberadaan Geng Motor yang sudah mengganggu ketentraman
masyarakat yang juga sering terlibat tindak pidana kriminal agar segera
dibubarkan dan ditumpas. Terkait masalah Geng Motor yang sudah meresahkan
masyarakat itu, Menteri Pemuda dan Olahraga meminta pihak yang berwenang agar
menumpas dan membubarkan Geng Motor. Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam
Geng tersebut, harus ditindak sesuai hukum.Sedangkan bagi anggota yang tidak
terlibat pelanggaran hukum, perlu segera disadarkan dan ditangani secara
persuasif.
Gejala sosial ini tidak boleh dibiarkan.Harus
ditangani secara simultan, antara penyadaran secara persuasif dan tindakan
hukum. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akansemakin meresahkan masyarakat. Karena
dalam praktek perekrutannya ada semacam baiat bagi anggota baru dan ancaman
hukuman.Seperti dipotong anggota badannya, bagi anggota yang keluar dan buka
mulut kepada orang tua atau kepada pihak berwajib.
3.7 Upaya yang Dilakukan
UntukMemerangi Teror Geng Motor
Salah satu solusi yang bisa memperbaiki keadaan
mereka secara efektif adalah peran; kepedulian; dan kasih sayang orang tua
mereka sendiri. Solusi ini akan lebih efektif, mengingat penyebab utama mereka
memilih geng motor sebagai bagian kehidupannya adalah karena mereka merasa jauh
dari kasih sayang orang tua. Dalam memberikan terapi kepada anaknya yang sudah
terlanjur terlibat anggota geng motor, orang tua bisa bekerja sama dengan
psikolog yang mereka percayai. Sehingga secara pasikologis sedikit demi sedikit
anak akan mendapatkan kembali kenyamanan berada dalam kasih sayang orang tua.
Sebagai upaya preventif terhadap peningkatan
jumlah anggota geng motor di kemudian hari, perlu dilakukan penanaman
nilai-nilai agama sejak dini. terutama tentang akhlaq (moral dan etika). Dengan
begitu anak akan mengetahui mana yang layak dilakukan dan mana yang tidak boleh
dilakukan. Sehingga pada saat mereka sudah mulai berinteraksi dengan masyarakat
mereka tahu batasan-batasan dan aturan yang harus dipatuhi.
Selain itu pihak polisi juga melakukan razia
motor-motor yang tidak memiliki surat-surat dan tas-tas sekolah yang dicurigai
membawa senjata tajam ke seluruh sekolah, dengan dibantu para guru dan kepala
sekolah.
Tembak mati atau tembak melumpuhkan, merupakan
stimulus jitu untuk memberikan efek jera pada meraka.Namun, aksi polisi
mengarah kepenembakan itu belum bias terlaksana. Geng motor yang diproses di
pengadilan tak akan memberikan efek jera. Ketika pelaku divonis bebas,
rekan-rekannya menyambut dan mengelu-elukan. Jika anggota geng motor ditangkap
dan diadili maka anggota itu menjadi pahlawan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Geng
motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak buruk anak muda.
Perkembangannya, tak lepas dari trend dan mode yang sedang berlangsung saat
itu.
2. Penyebab
remaja terlibat dalam geng motor yaitu kurangnya kurangnya perhatian dan kasih
sayang orang tua, dan ajakan dari teman.
3. Anggota
geng motor tidak lebih dari anak-anak yang kurang perhatian dari orang tua
mereka. Mereka itu ingin cari perhatian dan dipuji-puji rekan satu gengnya
karena di rumah tidak mendapat kasih sayang orang tua.
4. Ada
empat geng terkenal, yakni Exalt To Coitus (XTC), Grab On Road (GRB), Berigadir
Seven (Briges) dan Mounraker yang pada hakikatnya memiliki ‘ideologi’ sama.
5. Salah
satu sebabnya kebrutalan adalah selain dekat dengan minuman keras, anggota geng
motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang.
6. Samurai
merupakan senjata khas mereka. Senjata lainnya yakni golok, stik soft ball, bom
molotof bahkan senjata api jenis pistol.
7. Upaya
memerangi teror geng motor liar antara lain :
a. Diperlukannya
peranan orang tua dalam membimbing perkembangan anaknya.
b. Penanaman
Nilai-nilai Agama
c. Peningkatan
pendidikan
d. Tindakan
tegas aparat hokum
e. Penyaluran
minat dan bakat anak sejak dini
f. Mengikuti
kegiatan-kegiatan positif
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa
diselesaikan.Kalau ada kemauan tentulah ada jalan keluarnya.Dalam persoalan
geng motor, resepnya hanya satu, keterlibatan semua pihak, terutama keluarga
untuk memberi bimbingan yang terbaik untuk anak-anaknya.
4.2 Saran
1. Para
pelaku kejahatan yang berhimpun dalam Geng tersebut, harus ditindak sesuai
hukum. Sedangkan bagi anggota yang tidak terlibat pelanggaran hukum, perlu
segera disadarkan dan ditangani secara persuasif.
2. Diperlukan
semua pihak yang terkait dengan kehidupan umat beragama, untuk benar-benar
memahami betapa pentingnya ajaran agama dan peningkatan amaliahnya.
3. Proses
penyadaran anggota geng motor harus dilakukan dengan bimbingan konseling yang
mendalam dari ahlinya masing-masing.
Sebaiknya sebelum kita mencoba untuk
menjadi salah satu anggota seharusnya berfikirlah yang panjang.Selain itu
sebaiknya kita jauhi apapun yang berbau kelompok informal yang memberikan
dampak negative.Karena lebih baik menghindar daripada mengobati. Selain itu
kita harus mengerti apa konsekuensi dari keputusan yang kita ambil jika kita
tidak mau menyesal kelak.
DAFTAR PUSTAKA
wordpress.com/2007/01/30/pos-214
http://www.seputar-indonesia.com Rabu, 07/11/2007
Liputan6.com, JUM/Tim Liputan 6 SCTV
Pikiran Rakyat. Tuesday November 27, 2007
http://m.metrotvnews.com
KOMPAS.Saturday, October 27, 2007
beritadotcom.blogspot.com/2007/10
http://elitasuratmi.wordpress.com/2012/05/02/geng-motor/
http://amanimidwife.blogspot.com/2013/10/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar.html